_Uang bisa dicari,_
_llmu bisa digali,_
*Tapi kesempatan : untuk mengasihi orang tua takkan terulang lagi,*
_Ketika anak kita menemukan jodohnya, dan mendapatkan wanita cantik yang berhasil merebut seluruh hatinya, tidak jarang orang yang pertama menjadi musuh anak adalah orang tuanya sendiri._
_Orang tua yang semula begitu mulia, mendadak terasa menjadi sangat cerewet, dan menjadi sumber masalah rumah tangga. Apalagi bila anak (laki-laki) tidak berhasil menyatukan hati isterinya dengan ibundanya._
_Padahal_, *anak-anak yang merawat orang tuanya sampai wafat, kebanyakan dicintai Allah*, _hal itu tercermin dalam karir hidupnya di dunia, dan mereka cenderung menjadi orang yang sukses._
*Mu’jizat Orang Tua, dapat kita temukan dalam sejarah hidup seorang sahabat di bawah ini 😗
*–o0o–*
_Ketika Ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat,_ *lyas* _meneteskan air mata tanpa meratap, lalu beliau ditanya seorang sahabat tentang sebab tangisannya,_
_Jawabnya,_ *“Allah telah membukakan untukku, beberapa pintu untuk masuk surga, sekarang, satu pintu telah ditutup.”*
_Begitulah, orang tua adalah pintu surga, bahkan pintu yang paling tengah di antara pintu-pintu yang lain._
_Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,_
*"ORANG TUA adalah PINTU SURGA YANG PALING TENGAH,* _terserah kamu, hendak kamu terlantarkan dia, atau kamu hendak menjaganya.”_
_(HR. Tirmidzi)_
_Al-Qadhi berkata,_ _"Maksud pintu surga yang paling tengah, adalah pintu yang_ *PALING BAGUS dan PALING TINGGI*.
_Dengan kata lain, se-baik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih derajat yang tinggi adalah dengan menta'ati orang tua dan menjaganya.”_
_Bersyukurlah jika kita masih memiliki orang tua, karena di depan kita masih ada pintu surga yang masih terbuka lebar._
_Terlebih bila orang tua telah berusia lanjut._
_Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun dan terkesan cerewet,_
_atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis seperti bayi yang baru lahir.
Tulisan ini di copas dari sebuah postingan di Whatshap....
_llmu bisa digali,_
*Tapi kesempatan : untuk mengasihi orang tua takkan terulang lagi,*
_Ketika anak kita menemukan jodohnya, dan mendapatkan wanita cantik yang berhasil merebut seluruh hatinya, tidak jarang orang yang pertama menjadi musuh anak adalah orang tuanya sendiri._
_Orang tua yang semula begitu mulia, mendadak terasa menjadi sangat cerewet, dan menjadi sumber masalah rumah tangga. Apalagi bila anak (laki-laki) tidak berhasil menyatukan hati isterinya dengan ibundanya._
_Padahal_, *anak-anak yang merawat orang tuanya sampai wafat, kebanyakan dicintai Allah*, _hal itu tercermin dalam karir hidupnya di dunia, dan mereka cenderung menjadi orang yang sukses._
*Mu’jizat Orang Tua, dapat kita temukan dalam sejarah hidup seorang sahabat di bawah ini 😗
*–o0o–*
_Ketika Ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat,_ *lyas* _meneteskan air mata tanpa meratap, lalu beliau ditanya seorang sahabat tentang sebab tangisannya,_
_Jawabnya,_ *“Allah telah membukakan untukku, beberapa pintu untuk masuk surga, sekarang, satu pintu telah ditutup.”*
_Begitulah, orang tua adalah pintu surga, bahkan pintu yang paling tengah di antara pintu-pintu yang lain._
_Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,_
*"ORANG TUA adalah PINTU SURGA YANG PALING TENGAH,* _terserah kamu, hendak kamu terlantarkan dia, atau kamu hendak menjaganya.”_
_(HR. Tirmidzi)_
_Al-Qadhi berkata,_ _"Maksud pintu surga yang paling tengah, adalah pintu yang_ *PALING BAGUS dan PALING TINGGI*.
_Dengan kata lain, se-baik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih derajat yang tinggi adalah dengan menta'ati orang tua dan menjaganya.”_
_Bersyukurlah jika kita masih memiliki orang tua, karena di depan kita masih ada pintu surga yang masih terbuka lebar._
_Terlebih bila orang tua telah berusia lanjut._
_Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun dan terkesan cerewet,_
_atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis seperti bayi yang baru lahir.
Tulisan ini di copas dari sebuah postingan di Whatshap....
0 comments:
Posting Komentar