السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sabtu, 05 Juni 2021

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan DAK Transportasi Perdesaan Tahun 2019 di Kabupaten Sumbawa Barat

Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melakukan koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Sumbawa Barat, dengan tujuan untuk monitoring beberapa kegiatan DAK Tranportasi Perdesaan yang dilaksanakan tahun 2018 hingga 2021. Bappeda Kabupaten Sumbawa Barat mendorong instansi pemerintah yaitu Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan selaku OPD teknis untuk melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan time schedule

Menu Kegiatan DAK Transportasi Perdesaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 adalah pembangunan Jalan Desa Strategis Jalan di Pantai Lawar Sekongkang dengan volume 1km. Namun secara realita di lapangan, terjadi pengoptimalan panjang jalan dengan anggaran yang tersedia menjadi 1,2km. Secara peruntukan, 1,2km tersebut terbagi menjadi 2 ruas, 500meter untuk akses ke Pantai Sekongkang, 700meter untuk akses ke Pantai Lawar. Kondisi jalan terbilang masih bagus, namun karena pembangunan dilakukan tahun 2019 bertepatan dengan terjadinya Gempa Lombok, sehingga kualitas jalan tersebut sudah menurun. Pemanfaatan dari pembangunan jalan desa strategis pantai lawar sekongkang adalah untuk mendukung pariwisata khususnya dalam pelaksanaan event international yaitu surfing. Namun, kondisi pandemi saat ini mengakibatkan pemanfaatan dari jalan tersebut kurang terlihat karena tidak adanya aktivitas masyarakat lokal ataupun mancanegara yang melakukan surfing di kedua pantai tersebut.

Berikutnya menuju ke Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang, eks UPT Tongo 2 SP 2, yang  berada di sisi Selatan Kabupaten Sumbawa Barat. Pada tahun 2021 ini, kegiatan DAK Transportasi Perdesaan Peningkatan Jalan Desa Strategis salah satunya berada di lokasi Ruas Jalan UPT Tongo 2 SP 2 Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang dengan volume 2,3km yang terbagi menjadi 4 ruas jalan yang saling terhubung dengan badan jalan sepanjang 4 meter dan bahu jalan 1 meter disetiap sisinya. Jalan desa ini terintegrasi dengan Jalan Provinsi yang kondisinya sangat baik. Pemanfaatan dari adanya peningkatan jalan desa strategis ini adalah untuk menghubungkan antar sektor baik ekonomi, pendidikan, maupun akses perdagangan dari komoditas perkebunan jagung milik masyarakat setempat.

Desa Talonang Baru didiami oleh para transmigran lokal yang dimulai dari tahun 2009 hingga 2015 sebanyak 540 KK. Dengan rerata luas lahan usaha 2Ha/KK. Luas lahan usaha perkebunan Jagung di Desa Talonang Baru sekitar 1.800 Ha. Rencana kedepan adalah mengembangkan lahan tersebut menjadi 5.000 Ha dengan off taker-nya untuk pakan ternak.

Saat ini, di Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang, terdapat pilot project dari TNI berupa food estate seluas 100 Ha dengan harapan kedepannya oleh Provinsi NTB akan dikembangkan menjadi 500-600Ha. Kabupaten Sumbawa Barat juga masuk kedalam Kawasan Industri Prioritas Nasional sehingga mendorong Kecamatan Sekongkang untuk mengembangkan potensi lahan jagung. Lahan yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman jagung membentang sangat luas, sedangkan jumlah penduduknya masih sedikit sehingga Bappeda menetapkan kecamatan Sekongkang ini untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Prioritas Nasional tersebut. Diharapkan kedepannya produksi lahan jagung dan pemanfataanya dapat dikerjasamakan dengan PT. AMNT baik berbentuk pelatihan pemberdayaan masyarakat ataupun bantuan dana CSR.

Selain ruas jalan UPT Tongo 2 SP 2, terdapat Ruas Jalan Pantai Mawel yang menjadi lokasi kegiatan DAK Transportasi Perdesaan Tahun 2021 di Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang. Ruas Jalan ini sepanjang 0,54km dengan kebutuhan dana sebesar Rp786.780.000,-. Pemanfaatan jalan ini diperuntukan untuk membuka akses ke Pantai Mawel, dimana pantai ini juga menjadi tempat konservasi penangkaran telur penyu (penyu hijau) yang sudah sangat langka dan perlu dilestarikan keberadaannya. Sehingga diharapkan tahun 2022 mendapat anggaran kembali dari DAK Transportasi Perdesaan untuk melanjutkan volume peningkatan jalan desa strategis ini sepanjang 0,4km sampai menuju ke akses pariwisata Pantai Mawel.

Lokasi berikutnya terkait peningkatan jalan desa strategis lainnya adalah Ruas Jalan Tepas Sepakat yang berada di Desa Tepas Sepakat Kecamatan Brang Rea dengan volume sepanjang 0,94km. Jalan ini dibangun dengan mengintegrasikan jalan kabupaten, yang dimanfaatkan untuk memudahkan akses warga desa dalam menyambung perekonomian dari berbagai sektor yang ada. Di sepanjang jalan tersebut terdapat pengelolaan usaha budidaya ikan air tawar, peternakan sapi dan kuda, serta adanya Sekolah Dasar (SD). Pembangunan jalan ini memiliki waktu pengerjaan selama 150 hari yang dimulai dari bulan februari hingga bulan juli. Para pekerja pembangunan jalan tersebut seluruhnya adalah warga setempat sebanyak 30 orang dengan upah biaya tiap pekerja adalah Rp150.000,-. 

Kunjungan lapangan selanjutnya adalah ke Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano untuk melakukan evaluasi kegiatan Jalan Desa Strategis Tahun 2018 yaitu Jalan Sagena – Mantar dengan volume 2,1km yang terbagi beberapa spot pada akses yang terjal dan menanjak. Peruntukan jalan tersebut adalah untuk memudahkan akses pariwisata, dimana wisata yang sangat identik di Desa Mantar ini adalah Paralayang. Event Paralayang ini sudah menjadi event internasional tahunan sehingga menambah daya tarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sebagai informasi tambahan dari Bappeda, kondisi Jalan Desa Strategis di Mantar tersebut saat ini rusak berat  karena kurangnya intervensi lebih lanjut dan sangat berbahaya untuk dilalui, dibuktikan dengan adanya 3 korban jiwa akibat nekat melalui jalan tersebut dengan kendaraan yang tidak memadai (motor matic). Selain jalan desa strategis, Desa Mantar  juga menjadi lokasi pengadaan sarana transportasi darat dengan kebutuhan dana sebesar Rp360.000.000,-.

Selain jalan desa strategis, Kabupaten Sumbawa Barat juga  mendapat menu kegiatan dermaga rakyat di tahun 2019 dengan anggaran Rp9.274.250.494,- dan Pengadaan 1 unit sarana transportasi perairan dibawah 20GT di tahun 2021 yang lokasinya berada di Kecamatan Poto Tano dengan kebutuhan dananya adalah Rp2.400.000.000,-. Dermaga Rakyat Poto Tano tersebut digunakan untuk melayani 200 Nelayan. Sedangkan untuk sarana transportasi perairan berupa kapal ini digunakan untuk membantu aktivitas warga di sekitar dermaga, terutama dalam hal pengangkutan barang dan penumpang.

Perencanaan DAK Transportasi Perdesaan Tahun 2022 di Kabupaten Sumbawa Barat, Bappeda sebagai poros koordinasi dengan intansi pemerintah lainnya diharapkan setelah Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melakukan kunjungan lapangan, Bappeda memberikan masukan terkait kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan tahun 2021 dan yang akan dilakukan tahun 2022. Penyiapan dokumen-dokumen juga menjadi perhatian penting seperti SK Bupati yang terbaru, Format SHP, dan DED kegiatan yang akan diusulkan.

Kesimpulan dan Saran

1. Pengusulan Lokasi Jalan Desa Strategis tahun 2022 lebih dapat terintegrasi dengan Jalan Provinsi/Kabupaten, ataupun dengan sentra ekonomi, pendidikan, kesehatan dan aspek penting lainnya.

2. Pengusulan menu kegiatan DAK Transportasi Perdesaan dapat dipersiapkan sebaik mungkin dengan menyiapkan dokumen-dokumen antara lain SK Bupati, Format SHP, DED dan dokumen pendukung lainnya.

3. Diharapkan potensi yang dimiliki desa dapat dioptimalkan dan dijadikan pilot project antara Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, dan perusahaan yang berperan menjadi off taker.


Pelaksana: Eko Supriyatin, Budi Perdana, Angela Gerda Pratiwi, Rofiuddin. 2-5 Juni 2021
Share:
TERIMA KASIH