HADITS TENTANG SYAFA’AT
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« إِذَا كَانَ يَوْمُ
الْقِيَامَةِ شُفِّعْتُ ، فَقُلْتُ يَا رَبِّ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ
خَرْدَلَةٌ . فَيَدْخُلُونَ ، ثُمَّ أَقُولُ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ
أَدْنَى شَىْءٍ » . فَقَالَ أَنَسٌ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَى أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ
– صلى الله عليه وسلم –
“Pada hari kiamat, aku diberi syafa’at. Aku berkata,
“Wahai Rabbku, masukkanlah dalam surga orang yang masih punya iman sebesar biji
sawi.” Mereka memasukinya. Aku pun berkata, “Masukkanlah dalam surga orang yang
masih punya iman walau rendah.” Anas berkata, “Seakan-akan aku melihat
(isyarat) pada jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR.
Bukhari no. 7509)
Dalam riwayat lain disebutkan,
ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ
فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ ، ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ
رَأْسَكَ وَقُلْ يُسْمَعْ ، وَسَلْ تُعْطَهْ ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ . فَأَقُولُ يَا
رَبِّ ائْذَنْ لِى فِيمَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . فَيَقُولُ وَعِزَّتِى
وَجَلاَلِى وَكِبْرِيَائِى وَعَظَمَتِى لأُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ
“Kemudian aku kembali untuk keempat kalinya. Aku
memuji-Nya dengan pujian tadi. Aku pun sujud di hadapan-Nya. Disebutkan, “Wahai
Muhammad. Angkatlah kepalamu. Permintaanmu akan didengar. Mintalah, engkau akan
diberi. Berilah syafa’at, syafa’atmu akan diperkenankan.” Aku pun berkata,
“Wahai Rabbku, izinkanlah aku memberikan syafa’at pada orang yang mengucapkan
‘laa ilaha illallah’.” Allah berfirman, “Demi keagungan-Ku dan kebesaran-Ku,
sungguh aku akan keluarkan dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaha illallah.”
(HR. Bukhari no. 7510).
Diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
شَفَاعَتِى لأَهْلِ
الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِى
“Syafaatku untuk umatku yang ahli dosa besar”. (HR.
Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Ahmad, Imam Hakim, dll.)
Rasulullah SAW bersabda:
لِكُلِّ نَبِىٍّ
دَعْـوَةٌ مُسْـتَجَابَةٌ فَتَعَجَّـلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَـهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ
دَعْـوَتِى شَــفَاعَةً لأُمَّـتِى يَوْمَ الْقِيَـامَـةِ فَهِىَ نَائـِلَةٌ إِنْ شَـاءَ
اللَّهُ مَنْ مَـاتَ مِنْ أُمَّـتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
“Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka
setiap Nabi doanya dikabulkan segera, sedangkan saya menyimpan doaku untuk
memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu insya Allah
diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun”. (HR. Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda:
أَتَانِى آتٍ مِنْ
عِنْدِ رَبِّى فَخَيَّرَنِى بَيْنَ أَنْ يُدْخِلَ نِصْفَ أُمَّتِى الْجَنَّةَ وَبَيْنَ
الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ وَهِىَ لِمَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ
شَيْئًا
“Telah datang kepadaku malaikat dari sisi Tuhanku Azza
wa Jalla, lalu memberikan pilihan kepadaku: antara separuh umatku akan
dimasukkan surga atau syafaat. Maka saya memilih syafaat, dan syafaat ini untuk
orang yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”. (HR. Imam
Tirmidzi, Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban)
Rasulullah SAW bersabda:
خُيِّرْتُ بَيْنَ
الشَّفَاعَةِ وَبَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِى الْجَنَّةَ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ
لأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْفَى أَتُرَوْنَهَا لِلْمُؤْمِنِيْنَ الْمُتَّقِينَ؟ لاَ, وَلَكِنَّهَا
لِلْمُذْنِبِينَ الْخَطَّائِينَ الْمُتَلَوِّثِينَ
“Saya diberi pilihan antara syafaat dan separuh umatku
akan dimasukkan surga. Maka saya memilih syafaat, karena syafaat itu lebih umum
dan lebih banyak. Apakah kamu sekalian melihat bahwa, syafaat itu untuk
orang-orang mukmin yang bertaqwa ?. Tidak, akan tetapi syafaat itu untuk
orang-orang yang berdosa, penuh kesalahan, dan banyak kotoran”. (HR. Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Imron bin Hushain ra., Nabi SAW
bersabda:
يَخْرُجُ قَوْمٌ
مِنَ النَّارِ بِشَفَاعَةِ مُحَمَّدٍ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّة
“Ada satu kaum akan keluar dari neraka lantaran
syafaat Muhammad, lalu mereka masuk surga”.(HR. Imam Bukhari, Imam Abu Dawud, dan Imam Thabrani)
Diriwayatkan dari Anas ra. berkata, “Rasulullah SAW
bersabda:
أَنَا أَوَّلُ النَّاسِ
يَشْفَعُ فِى الْجَنَّةِ وَأَنَا أَكْثَرُ الأَنْبِيَاءِ تَبَعًا
“Saya adalah orang yang pertama kali memberikan
syafaat di surga, dan saya adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya”. (HR. Imam Muslim).
Diriwayatkan dari Jabir ra. berkata :
هَلْ سَمِعْتَ بِمَقَامِ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَإِنَّهُ مَقَامُ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَحْمُودُ الَّذِي يُخْرِجُ اللهُ بِهِ مَنْ يُخْرِجُ
مِنَ النَّار
”Apakah kamu pernah mendengar tentang kedudukan Nabi
Muhammad SAW? Sesungguhnya kedudukan Nabi Muhammad SAW yang terpuji akan
mengeluarkan siapa saja yang akan dikeluarkan dari neraka lantaran syafaat
beliau SAW” (Syu’abul Iman,
Imam Baihaqi)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ
، مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ؟ قَالَ رَسولُ اللَّهِ
–صلى الله عليه وسلم – : لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لاَ يَسْأَلَنِى
عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ ، لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى
الْحَدِيثِ ، أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِه
”Saya katakan, ”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang
paling berbahagia dengan syafaatmu di hari kiamat ?”. Beliau SAW bersabda :
”Sungguh saya telah mengira, wahai Abu Hurairah, hendaklah jangan ada seseorang
yang lebih dahulu dari kamu menanyakan tentang hadis ini, karena saya memang
melihat keinginanmu yang keras untuk mendengarkan hadis. Orang yang paling
bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan, “LAA
ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH” dengan tulus dari hatinya atau jiwanya”. (HR. Imam Bukhari dan Imam Ahmad).
Diriwayatkan dari Ummu Habibah ra. berkata : “
Rasulullah SAW bersabda :
أُرِيْتُ مَا تَلَقَّى
أُمَّتِيْ بَعْدِيْ وَسَـفَكَ بَعْضُهُمْ دِمَاءَ بَعْضٍ فَأَحْزَنَنِيْ وَسَـبَقَ
لَهُمْ مِنَ اللهِ مَا سَــبَق لِلْأُمَـمِ قَـبْلَـهُمْ. فَسَــأَلْتُ اللهَ أَنْ
يُؤْتِيَـنِي فِيْهِمْ شَــفَاعَةً يَوْمَ اْلقِيَامَةِ فَفَعَـلَ
“Diperlihatkan kepadaku apa yang akan diperoleh umatku
sesudahku. Sebagian mereka akan menumpahkan darah sebagian yang lain, sehingga
menyedihkan hatiku, dan mereka memang telah ditakdirkan oleh Allah sebagaimana
telah mentakdirkan umat-umat sebelum mereka. Maka saya memohon kepada Allah
agar memberikan padaku syafaat untuk mereka di hari kiamat, maka Allah
melakukannya. (HR. Imam
Ahmad, Imam Thabrani, Imam Ibnu Huzaimah, dan Imam Ibnu Abi Ashim)