السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Rabu, 01 Februari 2017

GHINA ("KAYA") ARTINYA TIDAK BUTUH APA-APA LAGI

Jaman, sedemikian glamor dan menuntut seperti sekarang,  yang namanya uang, kekayaan dan gengsi seolah menjadi cerminan moralitas jati diri manusia. Tentu hal itu wajar-wajar saja, asal tujuan akhirnya adalah ridha Tuhan. Karena Islam memang tidak melarang manusia menjadi kaya. Asal jangan sampai kekayaan yang dimiliki justru menjerumuskan dan menjadi gaya kita memberi contoh pada anak-keturunan kita. Tentu, maksudnya agar memutus rantai sifat malas yang dimiliki bangsa ini.

Ustadz Yunahar Ilyas dalam subuah kajiannya mengatakan, “Semakin kaya seseorang , ia akan semakin membutuhkan orang lain dan pemalas.” Dengan nada bercanda beliau melanjutkan, “Makanya banyak orang kaya yang kadang ngangkat pulpen aja tidak kuat, hingga harus dibawain. Bawa tas juga kadang gak kuat, hingga harus ada yang nentengin. Bahkan kadang ada yang buka buku aja gak kuat, hingga harus dibukain kemudian tanda tangan. Apalagi ketika harus menjaga harta-hartanya yang banyak, siapa lagi kalau bukan orang lain.”

Beliau menjabarkan, tentang bahasa arab yang sering dibakai manusia dalam menyampaikan soal kekayaan, yakni kata al-Ghani. Padahal makna sesungguhnya al-Ghani adalah seseorang yang kaya yang dengan itu ia tidak membutuhkan apapun lagi dari yang selainnya, termasuk dalam menjagakannya. Padahal manusia tidak mungkin jika tidak butuh pada hal lain, sekaya apapun dia. Artinya manusia hanya meminjam kata al-Ghani dari Allah tapi tidak pernah memilikinya. Beliau juga mengutip sebuah ungkapa “nahnu al-fuqara’ ilallah.”

Dalam akhir kajiannya, beliau menghimbau bahwa harta yang kita miliki hanyalah titipan Allah. Paling lama, sampai mati. Tapi ada juga yang tidak terlalu tua, namun sudah tidak bias menikmati kekayaan yang dimilikinya, termasuk kesehatan yang dipunyai oleh orang-orang miskin. Jadi, wasdalah kalaupun kita ditakdirkan menjadi kaya, maka jangan lupa. Bersedekah, zakat dll, karena disitu ada hak orang-orang miskin yang wajib diberikan. Wallahu a’lam bi al-shawaab
Share:

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH