Buya Hamka pernah berkata, bahwa
semakin kuatnya keyakinan (iman) yang dimiliki seseorang, seharunsnya akan membuatnya
lebih menghormati keyakinan (iman) yang dimiliki orang lain. Seandainya sebaliknya?
Ketika kekuatan keyakinan kita, justru malah membuat kita merasa semakin takut dan
terganggu oleh keyakinan orang lain. Maka hal ini, seharusnya menjadi media
introspeksi tersendiri bagi kehidupan sosial kita.
Seperti peristiwa penolakan terhadap bakti sosial gereja santo Paulus, pringgolayan, banguntapan Yogyakarta, Pada 28 januari 2018 lalu, oleh pemuda setempat dan ormas Front Jihad Islam (FJI), Forum Umat Islam (FUI) dan Majelis Mujahidin Indonesia, dengan alasan ada tendensi kristenisasi.
Seperti peristiwa penolakan terhadap bakti sosial gereja santo Paulus, pringgolayan, banguntapan Yogyakarta, Pada 28 januari 2018 lalu, oleh pemuda setempat dan ormas Front Jihad Islam (FJI), Forum Umat Islam (FUI) dan Majelis Mujahidin Indonesia, dengan alasan ada tendensi kristenisasi.
Seandainya anggapan kristenisasi ini
benar, saya tidak tahu apakah konstitusi negri kita ini melarang? Sebagaimana
misalkan umat islam mendakwahkan islam pada non muslim. Namun, seandainya
anggapan tersebut salah? karena bisa jadi bakti sosial tersebut adalah untuk semakin
mempererat hubungan antar warga terutama yang berbeda agama. Sebab,
di Pringgolayan saling berbaur begitu sudah biasa terjadi.
Namun tidak itu saja, melihat kebelakang kasus
diskriminasi-intoleran seperti ini sudah beberapa kali terjadi di Yogyakarta, kota
istimewa yang kultur warganya tersohor karena keramah-santunnya. Sebagaimana
dicatat Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, terjadi 13 pelanggaran kebebasan
beragama dan berkeyakinan di Yogyakarta sepanjang 2011 sampai 2015.
Pada Desember 2016, Universitas
Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta, menurunkan semua baliho iklan kampus
yang menggambarkan beberapa mahasiswi, termasuk seorang mahasiswi berjilbab,
setelah didatangi sejumlah orang dari Forum Umat Islam (FUI).
Lalu, pada Februari 2016, pesantren
waria Al-Fatah di Bantul yang berdiri sejak 2008 ditutup setelah diancam akan
disegel oleh ormas Front Jihad Islam (FJI).
Dan yang terbaru, insiden
penyerangan Gereja Santa Lidwina, Bedog (Minggu, 11/2/2018) oleh Suliyono,
warga Banyuwangi, yang mengakibatkan lima orang terluka. Walau belum diketahui
motifnya, namun sebagaimana disampaikan oleh orang tua suliyono, bahwa suliyono
merupakan anak pondok di yogya yang telah dua tahun meninggalkan kampung
halamannya, banyuwangi.
Meski insiden-insiden tersebut,
nyatanya tidak begitu mempengaruhi interaksi kerukunan antar umat beragama,
terutama di Yogyakarta. Tetapi, hal itu tetap tidak bisa dibiarkan terus
terulang kembali. Agar sama-sama terjaga hak-hak dan keadilan bagi seluruh
warga.
0 comments:
Posting Komentar