السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Senin, 15 Januari 2018

MEMBERI DAN MENJAWAB SALAM PADA MASA NABI

Pada masa Rasulullah saw, cara menjawab salam sesungguhnya adalah bervariasi. Maka boleh menjawab salam, ketika ada satu orang mengucapkan salam dengan ucapan السلام عليكم (adapun keselamatan semuga atas kalian/anda), dengan jawaban وعليك (iya, atas kamu juga) tidak harus dengan وعليكم السلام sebagaimana hadis dari Abdullah bin Amru berkata,

بينما نحن جلوس عند النبي صلى الله عليه وسلم في ظل شجرة بين مكة والمدينة إذ جاء أعرابي من أجلف الناس وأشدهم فقال السلام عليكم فقالوا وعليك

"Ketika kami duduk di sisi Nabi saw, di bawah naungan sebuah pohon antara Makkah dan Madinah, tiba-tiba ada seorang Arab Badui yang termasuk orang yang keras lagi kasar berkata,' Assalaamu'alaikum'. Lalu mereka menjawab, Wa'alaika"'(Adabul Mufrad-Imam Bukhari, Shahih sanadnya).

Walau pun begitu, jawaban pada satu orang dengan kalimat وعليكم السلام bukan berarti salah, bahkan tergolong lebih baik. Sebab, dhamir muttasil  كم bisa saja dipakai pada satu orang dengan maksud ta’dhim atau penghormatan. Dan demikian juga yang biasa diterapkan oleh masyarakat kita, Indonesia.  Bahkan  Mua'wiyah bin Qurrah pernah bercerita  bahnwa ayahnya pernah berkata kepadanya,

 يا بني إذا مر بك الرجل فقال السلام عليكم فلا تقل وعليك كأنك تخصه بذلك وحده ولكن قل السلام عليكم

'Wahai anakku, apabila ada seseorang bertemu denganmu lalu dia mengucapkan assalaamu'alaikum, maka engkau jangan mengucapkan wa 'alaika, seakan-akan kamu mengkhususkan untuk dia saja, sesungguhnya dia tidaklah sendirian. Katakanlah assalaamu'alaikum." (Shahih. Adabul Mufrad-Imam Bukhari:  791/1037)

Selain itu, berikut juga cara menjawab salam yang dicontohkan Rasulullah dan Para Sahabat beliau.
Dari Ibnu Jamrah,

سمعت بن عباس إذا يسلم عليه يقول وعليك ورحمة الله

"Saya mendengar Ibnu Abbas bila diucapkan salam kepadanya, dia berkata, 'Alaihi wa rahmatullaah."' (Bagimu rahmat Allah) (Adabul Mufrad-Imam Bukhari, Shahih sanadnya)

Dari Abu Abdullah berkata, "Qailah telah berkata, 'Seseorang berkata,

السلام عليك يا رسول الله قال وعليك السلام ورحمة الله

"Selamat bagi engkau wahai Rasulullah?," Nabi menjawab, "Wa'alaikas-salaamu wa rahmatullah.'" (Keselamatan dan rahmat Allah bagimu).” (Hasan shahih, Mukhtasharus-Syama’il Al Muhammadiyah (53/Pentahqiqan yang kedua). [Adabul Mufrad-Imam Bukhari, 789/1034].

Dari Abu Dzarr berkata,

أتيت النبي صلى الله عليه وسلم حين فرغ من صلاته فكنت أول من حياه بتحية الإسلام فقال وعليك ورحمة الله ممن أنت قلت من غفار

"Saya menghampiri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah selesai melaksanakan shalatnya. Saya orang pertama yang mengucapkan penghormatan dengan penghormatan secara Islam, lalu Nabi berkata, Wa'alaika, wa rahmatullah" (Dan bagimu rahmat Allah) Dari mana kamu?’ Saya menjawab, 'Dari bani Ghifar."' Shahih, [Muslim, 44- Kitab Fadhailush-Shahabah, hadits 132].

Selain itu, ada sebuah riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma Seraya berkata,

إِذَا دَخَلَ البَيْتَ غَيْرَ المَسْكُوْنِ، فَلْيَقُلْ: السَّلاَمُ عَلَيْنَا، وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ

“Jika seseorang masuk rumah yang tidak didiami, maka ucapkanlah “ASSALAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADILLAHISH SHOLIHIIN (salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang saleh)” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod 806/1055.Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Fath, 11:17).

Hadist tersebut senanda dengan kalimat tahyat terakhir dalam shalat;


التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّه

Tidak hanya itu, berdasarkan hadits shahih dari Aisyah radiallahu anha dengan lafazh:

إن عائشة رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  :  يا عايش هذا جبريل وهو يقرأ عليك السلام قالت فقلت وعليه السلام ورحمة الله وبركاته ترى ما لا أرى تريد بذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم

Dari ‘Aisyah radiallahu anha berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Ya Aisyah, ini Jibril mengucapkan salam kepadamu.” Aisyah berkata; Kemudian Aku berkata, “Wa’alaihis salam warahmatullah wabarakatuh” (Maktabah Albani v2.0, hadits no. 1036)

Begitulah seputar bagaimana dan dengan lafadz apa saja mereka para sahabat dan Rasulluh saw, senatiasa melafadzkan jawaban salam mereka terhadap orang lain. Adalah beragam dan tergantung mukhathab atau lawan bicaranya, apakah dia laki-laki atau permempuan, jamak (banyak) atau mufrad (sendirian).

Wallahu a’lam bi al-shawaab……
Share:

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH