Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى
قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى
وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila
bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 186).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah itu
dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher.[1]
Allah juga menegaskan, ketika ada hambanya yang berdoa, maka pasti dijawab doa-doa mereka. Bahkan ditinjau dari keumuman kalimat ayat ini, maka apa pun bentuk, tujuan dan cara kita berdoa, pasti Allah akan mengijabahinya. Hal ini diperkuat oleh firmanNya yang lain;
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ
دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu
berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Q.S al-Mu'min: 60)
Oleh karena Allah pasti mengabulkan
segala macam doa-doa kita, maka sepantasnya bagi kita sebagai hambanya yang
tahu berterima kasih dengan senantiasa mengikuti segala apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi segala apa yang dilarangNya (فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ
لِى) serta beriman kepadaNya dengan berdoa
disertai keikhlasan, penuh harap dan istiqamah (وَلۡيُؤۡمِنُواْ
بِى). Agar kita menjadapat petunjukNya berupa
hidayah, rahmat dan kuat dalam agama. Doa bukan sekedar doa yang tidak memiliki
efek apa pun utnuk kehidupan dunia dan akhiratnya, seperti doa-doanya orang
kafir (لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ).
Wallahu a’lam
bi al-shawaab…
[1] وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا
تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ
عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat
amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di
sebelah kiri.” (QS. Qoff : 16 – 17)
0 comments:
Posting Komentar