Dari Ali r.a berkata:
مَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين
Maka barangsiapa yang berbuat kemungkaran (bid’ah) yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang berbuat bid’ah maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia (H.R Bukhari. No. 1737., juga Abu Daud fi Sunanihi) diriwayatkan dalam 4 hadits dr Ali.
2.
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
413. Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata: 'Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW sejelek-jelek urusan (agama) adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan (bid’ah) adalah sesat' (H.R Muslim, juga Ibnu Majah)
3.
عَنْ أَبِي الصَّلْتِ قَالَ كَتَبَ رَجُلٌ إِلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ يَسْأَلُهُ عَنْ الْقَدَرِ فَكَتَبَ أَمَّا بَعْدُ أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالِاقْتِصَادِ فِي أَمْرِهِ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرْكِ مَا أَحْدَثَ الْمُحْدِثُونَ بَعْدَ مَا جَرَتْ بِهِ سُنَّتُهُ وَكُفُوا مُؤْنَتَهُ فَعَلَيْكَ بِلُزُومِ السُّنَّةِ فَإِنَّهَا لَكَ بِإِذْنِ اللَّهِ عِصْمَةٌ ثُمَّ اعْلَمْ أَنَّهُ لَمْ يَبْتَدِعْ النَّاسُ بِدْعَةً إِلَّا قَدْ مَضَى قَبْلَهَا مَا هُوَ دَلِيلٌ عَلَيْهَا أَوْ عِبْرَةٌ فِيهَا
4612. Dari Abu Shalt, ia berkata, "Ada seorang lelaki yang menulis surat kepada Umar bin Abdul Aziz. Di dalam suratnya ia bertanya tentang masalah takdir. Maka Umar bin Abdul Aziz menjawab:"Amma ba'du. Aku berwasiat kepadamu agar kamu bertakwa kepada Allah SWT, konsisten menjalankan perintah-Nya dan mengikuti Sunnah Nabi-Nya, meninggalkan apa-apa yang dibuat oleh orang yang mengada-ngada (pelaku bid’ah) yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah yang selama sudah berjalan. Hendaklah kamu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi SAW. Sebab, dengan izin Allah SWT, Sunnah tersebut akan menjagamu dari kesesatan. Ketahuilah, sesunguhnya tidak ada satupun bid’ah kecuali telah ada penjelasan dalil mengenai kebida'ahannya; baik secara tegas atau isyarat. (H.R Abu Daud fi sunanihi)
4.
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
4607. Dari Abdurrahman bin 'Amr As-Sulami dan Hujr bin Hujr, keduanya berkata: Berhati-hatilah kalian dengan perkara-perkara yang baru, karena setiap perkara yang baru (diada-adakan) adalah bid’ah dan setiap yang bid’ah adalah sesat'. " (H.R Abu Daud fi sunanihi)
6.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَيَلِي أُمُورَكُمْ بَعْدِي رِجَالٌ يُطْفِئُونَ السُّنَّةَ وَيَعْمَلُونَ بِالْبِدْعَةِ وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُهُمْ كَيْفَ أَفْعَلُ قَالَ تَسْأَلُنِي يَا ابْنَ أُمِّ عَبْدٍ كَيْفَ تَفْعَلُ لَا طَاعَةَ لِمَنْ عَصَى اللَّهَ
2332-2916. Dari Abdullah bin Mas'ud, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Ada sekelompok orang yang memimpin urusan kalian setelahku, yaitu orang-orang yang memadamkan Sunnah Nabi dan melakukan bid’ah serta senantiasa mengakhirkan shalat dari waktunya." Aku katakana, "Wahai Rasulullah! Apabila aku bertemu mereka, apa yang harus aku lakukan?" Rasulullah bersabda, "Engkau bertanya kepadaku, apa yang engkau harus lakukan wahai ibnu Umi Abdu? Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah. (H.R Ibnu Majah)
7.
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى ابْنَ عُمَرَ فَقَالَ إِنَّ فُلَانًا يُقْرِئُكَ السَّلَامَ قَالَ إِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّهُ قَدْ أَحْدَثَ فَإِنْ كَانَ قَدْ أَحْدَثَ فَلَا تُقْرِئْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ فِي أُمَّتِي أَوْ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ مَسْخٌ وَخَسْفٌ وَقَذْفٌ وَذَلِكَ فِي أَهْلِ الْقَدَرِ
3298-4134. Dari Nafi' bahwa telah datang seorang lelaki kepada Ibnu Umar RA, lalu ia berkata, "Si Fulan menyampaikan salam untukmu." Ibnu Umar menjawab, "Sesungguhnya telah sampai kepadaku berita bahwa ia (si Fulan) menyampaikan salam sedangkan ia adalah ahli bid’ah. Maka jika ia (benar-benar) telah berbuat kebid'ahan, janganlah ia menyalamiku. Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, Akan terjadi pada umatku —atau pada akhir umatku— perubahan (bertukarnya) rupa wajah manusia, ditenggelamkannya (manusia) ke perut bumi, dan rebaknya qazaf (tuduhan berzina terhadap wanita).' Dan hal itu telah terjadi pada pengikut paham Qadariah." (H.R Ibnu Majah)
8.
وَإِيَّاكُمْ وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
40-42. Dari Irbadh bin Sariyah, dia berkata, jauhilah perkara-perkara yang baru, sesungguhnya setiap bid’ah (perkara baru dalam agama) adalah sesat'. " (H.R Ibnu Majah)
9.
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
2676. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Baqiyah bin Walid menceritakan kepada kami, dari Bahir bin Sa'ad, dari Khalid bin Ma'dan, dari Abdurrahman bin Amr As-Sulami, dari Al Irbadh bin Sariyah, ia berkata, "Pada suatu han setelah shalat shubuh Rasulullah SAW menasihati karm dengan nasihat yang menyentuh. Karena nasihat ltu air rr.ata berderai dan hati bergetar." Seseorang berkata. "Sesungsuhnya mi adalah nasihat orang yang akan pergi (berpisah). Apa saja yang engkau amanatkan kepada kami, wahai Rasulullah?"' Beliau bersabda, "Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat (atas perintah-Nya), meskipun seorang hamba sahaya dari suku Habsyi (yang menjadi pemimpin kalian). Sesungguhnya siapa saja yang masih tetap hidup (berumur panjang) di antara kalian maka ia akan melihat terjadinya banyak perselisihan. Hindarilah perkara-perkara yang baru (bid’ah), sesungguhnya bid’ah itu sesat. Siapa saja di antara kalian yang menjumpai hal itu maka hendaklah ia berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para khulafaur-rasyidin yang diberi petunjuk. Gigitlah hal itu dengan gigi geraham (Pegang teguhlah sunnah itu erat-erat). (H.R at-Tirmidzi)
10.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ أَخْبَرَنِي أَبُو صَخْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ إِنَّ فُلَانًا يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلَامَ فَقَالَ لَهُ إِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّهُ قَدْ أَحْدَثَ فَإِنْ كَانَ قَدْ أَحْدَثَ فَلَا تُقْرِئْهُ مِنِّي السَّلَامَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ أَوْ فِي أُمَّتِي الشَّكُّ مِنْهُ خَسْفٌ أَوْ مَسْخٌ أَوْ قَذْفٌ فِي أَهْلِ الْقَدَرِ
2152. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Haiwah bin Syuraih menceritakan kepada kami, Abu Shakhr menceritakan kepada kami, ia berkata, Nafi' menceritakan kepada kami; Sesungguhnya Ibnu Umar pernah didatangi oleh seseorang, lalu ia berkata, "Si Fulan menyampaikan salam kepadamu". Dia (Ibnu Umar) berkata, "Telah sampai berita kepadaku bahwa orang itu telah melakukan perbuatan bid’ah. Jika memang dia telah melakukan perbuatan bid’ah maka jangan sampaikan salamku kepadanya. Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Di antara umat (Islam) ini -umatku (keraguan dari perawi)- ada yang tenggelam (ditelan bumi), akan berubah bentuk (tubuhnya), atau akan dilempar dengan batu, yaitu golongan qadariyah'. (H.R al-Tirmidzi)
11.
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي يَا أَبَةِ إِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ هَا هُنَا بِالْكُوفَةِ نَحْوًا مِنْ خَمْسِ سِنِينَ أَكَانُوا يَقْنُتُونَ قَالَ أَيْ بُنَيَّ مُحْدَثٌ
402. Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun memberitahukan kepada kami dari Abu Malik Al Asyja'i, ia berkata, "Aku berkata kepada ayahku, 'Hai ayahku! Sesungguhnya engkau pernah shalat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, Utsman, serta Ali bin Thalib di sini dari Kufah sekitar lima tahun. Apakah mereka dulu membaca doa qunut?' Dia menjawab, 'Hai anakku, doa qunut adalah sesuatu yang diada-adakan (bid’ah)'. (H.R al-Tirmidzi).
12.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَال سَمِعْتُ زَيْدًا الْعَمِّيَّ قَال سَمِعْتُ أَبَا الصِّدِّيقِ النَّاجِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَشِينَا أَنْ يَكُونَ بَعْدَ نَبِيِّنَا حَدَثٌ فَسَأَلْنَا نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيَّ يَخْرُجُ يَعِيشُ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا زَيْدٌ الشَّاكُّ قَالَ قُلْنَا وَمَا ذَاكَ قَالَ سِنِينَ قَالَ فَيَجِيءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُولُ يَا مَهْدِيُّ أَعْطِنِي أَعْطِنِي قَالَ فَيَحْثِي لَهُ فِي ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ
2232. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, ia berkata, saya mendengar Zaid bin Al Ammi, ia berkata: saya mendengar Abu Ash-Shadiq An-Naji bercerita, dari Abu Said Al Khudri, ia berkata, "Kami takut setelah Nabi kita (Muhammad) —wafat— terjadi hal-hal yang baru dalam agama (bid’ah)." Kami pun lalu bertanya kepada Rasulullah. Beliau kemudian bersabda, "Sesungguhrtyapada umatku ada Al Mahdi. Dia keluar dan hidup selama lima, —tujuh, atau sembilan-Zaid masih ragu. " Abu Sa'id —mengatakan, kami berkata, "Apa yang dimaksud?" Beliau menjawab, "Tahun." Beliau melanjutkan—, "Lalu ada seseorang yang mendatangi (Mahdi) dan berkata kepadanya, 'Wahai Mahdi, berikanlah kepadaku, berikanlah kepadakul" —Beliau melanjutkan—, "Kemudian dia memberikan apa yang ada di dalam pakaiannya sebanyak yang dapat dibawanya'' (H.R al-Tirmidzi).
13.
أَخْبَرَنَا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي خُطْبَتِهِ يَحْمَدُ اللَّهَ وَيُثْنِي عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ يَقُولُ مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ ثُمَّ يَقُولُ بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ وَكَانَ إِذَا ذَكَرَ السَّاعَةَ احْمَرَّتْ وَجْنَتَاهُ وَعَلَا صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ كَأَنَّهُ نَذِيرُ جَيْشٍ يَقُولُ صَبَّحَكُمْ مَسَّاكُمْ ثُمَّ قَالَ مَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِأَهْلِهِ وَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا فَإِلَيَّ أَوْ عَلَيَّ وَأَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ
Telah mengabarkan kepada kami 'Utbah birn 'Abdullah dia berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Sufyan dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Apabila Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam berkhutbah, maka beliau memuji dan menyanjung Allah dengan hal-hal yang menjadi hak-Nya, kemudian bersabda: 'Barangsiapa telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Barangsiapa telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya. Sebenar-benar perkataan adalah kitabullah (Al Qur'an), sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan sejelek jelek perkara adalah hal-hal yang baru, setiap hal yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan di dalam neraka'. Kemudian beliau bersabda lagi, 'Ketika aku diutus, jarak antara aku dan hari Kiamat seperti jarak dua jari ini'. Bila beliau menyebutkan hari Kiamat maka kedua pipinya memerah, suaranya meninggi, dan amarahnya bertambah, seolah-olah beliau memperingatkan pasukan. Beliau bersabda: 'Hati-hati pada pagi kalian dan sorenya'. Barangsiapa meninggalkan harta, maka itu buat keluarganya dan barangsiapa meninggalkan utang atau sesuatu yang hilang maka itu tanggunganku. Aku adalah wali bagi orang-orang yang beriman '." (H.R al-Nasa’i)
14.
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا مَحْبُوبٌ يَعْنِي ابْنَ مُوسَى قَالَ أَنْبَأَنَا أَبُو إِسْحَقَ وَهُوَ الْفَزَارِيُّ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ كَتَبَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْوَلِيدِ كِتَابًا فِيهِ وَقَسْمُ أَبِيكَ لَكَ الْخُمُسُ كُلُّهُ وَإِنَّمَا سَهْمُ أَبِيكَ كَسَهْمِ رَجُلٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَفِيهِ حَقُّ اللَّهِ وَحَقُّ الرَّسُولِ وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَمَا أَكْثَرَ خُصَمَاءَ أَبِيكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَكَيْفَ يَنْجُو مَنْ كَثُرَتْ خُصَمَاؤُهُ وَإِظْهَارُكَ الْمَعَازِفَ وَالْمِزْمَارَ بِدْعَةٌ فِي الْإِسْلَامِ وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ أَبْعَثَ إِلَيْكَ مَنْ يَجُزُّ جُمَّتَكَ جُمَّةَ السُّوءِ
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Yahya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Mahbub yaitu Ibnu Musa, ia berkata; telah memberitakan kepada kami Abu Ishaq yaitu Al Fazari dari Al Auza'I, ia berkata; Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada Umar bin Walid yang isinya adalah: dan pembagian ayahmu kepadamu seperlima seluruhnya, sesungguhnya bagian ayahmu seperti bagian seseorang dari kaum muslimin dan didalamnya ada haq Allah dan haq rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan Ibn Sabil, maka betapa banyak penuntut ayahmu pada hari kiamat kelak, dan bagaimana ia bisa selamat orang yang banyak penututnya, dan engkau menampakkan alat musik dan seruling adalah bid’ah didalam Islam dan sungguh aku ingin mengirim seseorang kepadamu untuk memotong rambutmu yaitu rambut yang buruk. (al-nasa’i)
15.
عن أم المؤمنين أم عبدالله عائشة رضي الله عنها قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد " رواه البخاري ومسلم , وفي رواية لمسلم " من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو
Dari Ummul mukminin, Ummu 'Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak". (Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim : “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak”) [Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]
0 comments:
Posting Komentar