السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kamis, 02 Februari 2017

HADITS HADITS PENTING

1.
نَهَى عَنِ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلاَّ وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ

“Nabi r melarang shalat setelah Ashar kecuali matahari masih tinggi.” Hadits ini tclah dinwayatkan oleh Abu Dawud, marfu’. Shahih.
وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتّٰى تَغْرُبَ الشَّمْسُ

“Tidak ada shalat setelah Ashar hingga terbenam matahari.” Dari Ali.(HR. albaihaqi) shahih.

Memang ada dari Ummu Salamah dan Aisyah t bahwa Nabi r shalat sunnat ba'diyyah Zhuhur dua raka’at justru setelah shalat Ashar. Aisyah menceritakan: "Sesungguhnya Nabi r membiasakannya sejak itu."

"Adapun yang tepat adalah apa yang telah saya kabarkan...." Kemudian dia menyebutkannya dan jalur Syu'bah dari Abi Ishaq dari Ashim bin Dhamrah, yang menceritakan:

"Kami bersama Ali t dalam suatu perjalanan. Dia shalat Ashar bersama kami dua rakaat. Kemudian dia masutk ke kemahnya dan aku melihatnya lalu dia shalat dua rakaat-"

2.
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ وَالنَّاسُ رُكُوْعٌ، فَلْيَرْكَعْ حِيْنَ يَدْخُلُ ثُمَّ يَدُبُّ رَاكِعًا حَتَّى يَدْخَلَ فِي الصَّفِِّ فَإِنَّ ذَلِكَ السُّنَّة

"Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, sementara orang-orang sudah ruku', maka hendaklah ia ikut ruku'. Kemudian sambil ruku' hendaknya ia masuk barisan. Sebab hal itu merupakan sunnah." (thabrani, al ausath)

Dari Abu Umumah bin Sahal bin Hanif, bahwa ia melihat Zaid bin Tsabit memasuki masjid. sementara Imam sedang ruku’. Lalu beliau berjalan mendekati shaf dalam keadaan ruku’. Beliau bertakbir lalu ruku' kemudin melangkah dalam keadaan ruku hingga sejajar dengan shaf
 زَادَكَ اللهُ حِرْصًا وَلاَ تَعُدَّ               

"Semoga Allah menamhahkan semangat tinggi padamu. Dan jangan kamu ulangi."

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dauud. Ath-Thahawi. Imam Ah­mad. Al-Baihaqi dan Ibnu Hazem. dari hadits Abu Bakrah. bahwa Abu Bakrah datang, nam tin Rasulullah r telah ruku'. Lalu Abu Bakrah pun ruku’ sebelum mencapai shaf dan berjalan menuju shaf. Ketika beliau Rasul telah menyelesaikan shalatnya. beliau bertanya: "Siapa di antara kalian yang ruku' sebelum mencapai shaf lalu berjalan menuju shaf?" Abu Bakrah menjawab: "Saya wahai Rasu.”, Beliau pun bersabda: (Kemudian perawi menyebutkan sabda Nabi di atas).

Beliau mendengar suara terompah Abu Bakrah. yang tampaknva sedang berlari (tergesa-gesa). Abu Bakrah ingin mendapatkan raka'at itu. Sehingga tatkala beliau selesai shalat beliau bersabda: "Siapa yang berjalan cepat tadi?'" Ahu Bakrah menjawab: "Suya wahai Rusul". Beliau bersabda: (Kemudian Imam Ahmad menyebutkan sabda Nabi di atas).

3.
لاَاَشْبَغَ اللهُ بَطْنَهُ . يَعِنِى مُعَاوِيَةُ

“Semoga Allah tidak akan mengenyangkan perutnya, yakni perut Mu’awiayh.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud Ath-Thayalisi di dalam kitab Musnad-nya (2746), ia memberitahukan, “Saya mendapatkan hadits dari Hisyam dan Abu Awanah dari Abu Hamzah Al-Qashlab, dari Ibnu Abbas:

“Rasulullah e memanggil Mu’awiyah untuk menuliskannya. Lalu ada yang berkata kepada beliau, “Dia sedang makan.” Kemudian memanggilnya untuk kedua kalinya. Tetapi orang itu juga berkata, “Dia sedang makan.” Lalu Rasulullah bersabda: (kemudian perawi menyebutkan hadits di atas)

اَوَمَا عَلِمْتِ مَاشَرَطْتِ عَلَيْهِ رَبِّى ؟ قُلْتُ : اَللَّهُمَّ اِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ ، فَاَتُى الْمُسْلِمِيْنَ

لَغَنْتَهُ اَوْسَبَّيْتَهُ فَاجْعَلْهُ زَكَاةً وَاَجْرًا .

“Apakah engaku tidak tahu isi perjanjian yang telah saya buat dengan Tuhan saya? Saya memohon. “Ya Allah, saya hanya seorang manusia. Muslim manapun yang telah saya laknat dan saya caci, jadikanlah hal itu sebagai zakat (pemberian) dan pahala baginya.”

Hadits ini dan hadits oleh Imam Muslim

4.
 مَا مِنْ صَلاَةٍ مَفْرُوْضَةٍ إِلاَّ وَبَيْنَ يَدَيْهَا رَكْعَتَان

“Tidak ada shalat furdhu. kecuali sebelumnya ada dua raka 'at."

Hadits ini ditahrij oleh Abbas At-Tarqufi di dalam kitab haditsnya (Q.14/1). Ibnu Nasher di dalam Qiyamul-Lail (hal. 26). Ar-Ruyani di dalam Musnad-nya (Q. 1/238). Ibnu Hibban di dalam kitab Shahih-nya (hadits no. 615), Ath-Thabrani di dalam Al-Mu'jamid-kabir (juz II/210/69), lbnu Adi di dalam Al-Kamil

صَلُّوْا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ . ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ خَافَ أَنْ يَحْسِبَهَا النَّاسُ سُنَّةً

"Shalatlah dua raka'at sebelum Maghrib." Kemudian beliau ber­sabda untuk yang ketiga kalinya ''Bagi siapa saja vang menghendakinya. Beliau khawatir manusia akan menganggapnya sunnah."

Hadits ini ditakhrij oleh lbnu Nasher di dalam Qiyamul-Lail (28)

5.
أَلاَ إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوْا عَلٰى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً وَإِنَّ هٰذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقَ عَلٰى ثَلاَثَ وَسَبْعِيْنَ ثِنْتَانَ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارُ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ .

"Ingatlah, bahwa Ahlul Kitab sebelum kamu berpecah belah menjadi tujuh puluh dua sekte. Umat saya ini a/can berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga sekte. Tujuh puluh dua masuk neraka, sedang satu-nya masuk surga, yaitu Al-Jamaah. "

Hadits ini ditakhrij oleh Abu Dawud (2/503-504)

6.
تَعَلَّمْ كِتَابَ الْيَهُوْدِ فَإِنِّي لاَ آمَنُهُمْ عَلَى كِتَابِنَا

“Pelajarilah kitab Yahudi sesungguhnya aku tidak mempercayai sikap mereka terhadap kitab kita.”
“Telah memerintahkan kepadaku Rasulullah agar aku mempelajari bahasa Suryani.”
 
Saya menemukan, Imam Ahmad (182/5) dan Al-Hakim

7.
إِنَّ أَوَّلَ شَيْءٍ خَلَقَهُ اللهُ تَعَالٰى الْقَلَمُ وَأَمَرَهُ أَنْ يَكْتُبَ كُلُّ شَيْءٍ يَكُوْنُ.

“Sesungguhnya yang pertama kali Allah I ciptakan adalah Al-Qalam. Dan Dia memerintahkan untuk menulis tiap-tiap sesuatu yang ada.”Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la (1/126) dan Al-Baihaqi dalam Al-Asma’ wash-Shifat (hal. 271).
Share:

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH